IKAN LELE BIOFLOK

Teknologi budidaya ikan lele sistem bioflok adalah suatu teknik budidaya ikan lele melalui penumbuhan bakteri heterotroph yang membentuk gumpalan (floc) dengan memanfaatkan limbah ammoniak dari aktivitas budidaya dan penambahan sumber karbon untuk meningkatkan C/N rasio serta ketersediaan oksigen melalui aerasi

KEUNGGULAN

• efisiensi dalam penggunaan air
• efisiensi dalam penggunaan pakan
• produktivitas tinggi
• ramah lingkungan
• daging lebih higienis

ALUR KEGIATAN PEMBESARAN IKAN LELE SISTEM BIOFLOK

Prosedur Oprasional

Persiapan Wadah dan Air

• Wadah pembesaran ikan lele berbentuk bulat dengan bagian dasar mengerucut ke tengah dan telah dipasang pipa pembuangan.
• Wadah terbuat dari terpal atau semen dengan ketinggian 1 meter dan diameter 2-5m.
• Sikat dinding dan dasar bak hingga bersih lalu keringkan sekitar 24 jam.
• Pasang selang aerasi dan batu aerasi yang sebelumnya sudah dibersihkan.
• Masukan air setinggi 40 cm

Persiapan Dan Penebaran Benih

1. Cek kesehatan benih
• Semua benih berenang lincah (tidak ada yang menggantung)
• Berlendir normal (tubuh licin)
• Kumis tidak putus dan sirip lengkap
• Tidak luka dan tidak borok
• Kematian benih ikan lele dalam wadah transportasi tidak lebih dari 5%
2. Lakukan sampling pengukuran panjang dan bobot benih, sebaiknya gunakan benih berukuran 9-12 cm (10 gram).3. Lakukan sampling penghitungan jumlah benih4. Tebar benih di wadah yang sudah disiapkan dengan kepadatan 300 ekor/m".5. Lakukan aplikasi probiotik jika ikan sudah terlihat stabil.

Aplikasi Probiotik

• Pada wadah yang sudah terisi benih ikan lele, tambahkan air hingga kedalaman 80 cm
• Nyalakan aerasi
• Tambahkan garam dengan dosis 1 kg/m3
• Tambahkan kapur dolomit dengan dosis 50 gram/m3
• Tambahkan molase dengan dosis 100 ml/m3 (sebelumnya molase dimasak sampai mendidih terlebih dahulu dan dinginkan)
• Tambahkan probiotik Bacillus sp. dengan dosis 10 gram/m3

Persiapan dan Pemberian Pakan

• Pakan diberikan berdasarkan bobot biomasa ikan
• Pakan pada hari ke 1 sampai ke 3 diberikan hanya 1% per bobot biomassa, selanjutnya mulai 3% - 2%
• Setiap minggu ikan diberikan pakan yang telah dicampur probiotik lactobacillus sp. dengan dosis 5 gram/kg pakan
• Jika respon ikan terhadap pakan menurun, berikan pakan dibawah dosis seharusnya
• Respon makan yang baik adalah pakan yang diberikan habis dimakan dalam waktu 3-5 menit

Pemanenan Ikan Lele

• Panen dilakukan secara parsial atau total sesuai dengan kebutuhan pasar
• Pada panen parsial ikan lele dipilih sesuai ukuran yang dikehendaki
• Ikan lele yang tidak terpilih dipelihara kembali pada bak yang dipersiapkan
• Bak yang telah digunakan dicuci bersih dan didesinfeksi dengan larutan klorin 10% lakukan penjemuran minimal 1 hari.

Penanganan Ikan Stress dan Sakit

1. Pada awal penebaran atau sedang dalam masa pemeliharaan, kurangi atau hentikan pemberian pakan.
2. Bila kematian kurang dari 50 % per hari:
Buang air sekitar 50%, tambahkan air kembali, tambahkan garam kg/m. Tambahkan dolomit 10 gram/m3, probiotik 5 gram/m3, ikan dipuasakan 24 jam.
3. Bila kematian lebih dari 50% per hari:
Buang air 100 % (semua ikan mati dibuang) masukkan air terus menerus sampai busa terbuang, matikan atau cabut aerasi, tambahkan air menjadi 20 cm, tambahkan garam 1 kg/m3 dan antibiotik 5 gram/m3.
4. Bila kematian sudah terhitung lebih dari 70% Bak dikeringkan dan ikan lele dipanen, Ikan tidak boleh disatukan dengan yang lain.

Identifikasi Air yang Baik

• Air tidak bau
• Air stabil berwama kecoklatan
• Ikan dominan berada di dasar bak atau kolom air (tidak sering muncul ke permukaan)

Indikator Ketidak-stabilan Air

• Air berwarna coklat memutih atau pucat dan bau.
• Penyebab : Nitrit tinggi
Penanganan : buang 30-40% tambahkan air baru, dolomit dan probiotik.
Ikan lele menggerombol di permukaan atau menggantung
Penyebab : Nilai pH air menurun atau perubahan kualitas air lainnya.
Pananganan : Buang air 30-40%, tambahkan air baru dan dolomit.